Apa saja permasalahan di ranjang yg tidak jarang dikeluhkan pasutri? Berikut ini penuturan orang-orang terapis sex seperti dikutip dari Essential Kids pada Selasa (10/11/2015).
1. Libido yg tidak searah
"Libido suami & istri yg bertentangan tidak jarang sekali dikeluhkan pasutri. Dikala mengalami masalah ini, mencoba tilik lagi ada masalah apa kepada diri Kamu," ujar terapis sex & jalinan suami istri Cyndi Darnell.
Katanya, suami atau istri dapat menonton lagi apa penyebab mereka mampu tak bergairah diwaktu bercinta. Dgn demikian, salah satu pihak tak menyalahkan pihak lain. Contohnya saja apakah salah satu pihak kelelahan, sedang stres, atau mempunyai penyakit kronis yg tentang dgn rendahnya libido.
Diluar itu, utk menolong menambah gairah, Darnell menyarankan Kamu utk mengingat kembali nostalgia di mana Kamu & pasangan berjumpa perdana kali, dengan cara apa Kamu merasa kasmaran padanya, & sifat apa dari pasangan yg sanggup menciptakan Kamu jatuh hati.
"Dengan demikian, rasa kasih sayang & mendalami satu sama lain mampu terpupuk kembali," papar Darnell.
2. Mau kehidupan seksnya seperti dikala belum miliki anak
Darnell menyampaikan, keluhan semacam ini merujuk saat pasangan memang lah mengharapkan kehidupan seksnya mampu kembali seperti awal pernikahan mereka. Walaupun kenyataannya, saat ini dikala mereka bercinta, sanggup muncul kesukaran berupa tangisan si mungil. Keadaan itu, menurut Darnell benar-benar sanggup menciptakan pasutri kecewa & tidak bergairah.
"Anda butuh mendalami realita yg ada bahwa memang lah kehidupan sex Kamu telah tidak sama waktu mempunyai anak. Tetapi, bukan berarti Kamu tak dapat menciptakan kehidupan sex masihlah menyenangkan biarpun telah ada si mungil. Tingkatkan keintiman Kamu & jagalah fisik & psikis konsisten bugar agar gairah bercinta Kamu dapat stabil," kata Darnell berikan saran.
3. Sex yg menjemukan
Terapis psikoseksual Jacqueline Hellyer menyampaikan walaupun terdengar sepele, pertalian sex yg menjemukan tidak jarang jadi masalah penting pasutri di ranjang sampai menciptakan hasrat bercinta pasutri atau salah satu pihak turun drastis. Padahal, menurut Hellyer kuncinya ada kepada komunikasi.
"Wanita memang lah condong malu mengungkapkan hal-hal terkait jalinan ranjang. Namun mengatakannya kepada suami pula utama. Diinginkan ke-2 belah pihak sanggup lebih peka & janganlah malu-malu membicarakan fantasi sex masing-masing buat menghindari jalinan intim yg menjemukan," ujar Hellyer.
4. Sexless marriage
Tidak Sedikit pasangan bisa saja malu mengakui bahwa mereka telah sejak mulai jarang berhubungan intim. Tetapi menurut terapis kesehatan seksual, Matty Silver, dalam masa tertentu, jalinan pernikahan dgn jarangnya frekuensi bercinta benar-benar sanggup memunculkan tekanan terhadap pasangan.
Menurut Silver tak terlampaui masalah disaat keintiman masihlah terjaga walau Kamu jarang berhubungan sex. Tetapi, disaat Kamu jarang bercinta dulu interaksi bersama pasangan tak baik bahkan condong menjauh, Silver menyarankan utk langsung mencari pertolongan.
"Mulai perbaiki kehidupan seksual Kamu sebelum terlambat. Tiap-tiap orang memang lah tidak sama & ada tidak sedikit argumen kenapa pasangan mampu menjalani sexless marriage," ujar Silver.
5. Istri yg tak dapat mencapai orgasme
Silver mengemukakan, lumrah adanya kala perempuan mengeluh susah mencapai orgasme waktu bercinta. Lantaran, sekian banyak studi menunjukkan cuma 20 % perempuan yg mampu mencapai orgasme bersama penetrasi vagina. Utk mencapai orgasme, telah harusnya sesi foreplay diperpanjang & layak diliat lagi apakah ada masalah fisik terhadap perempuan, contohnya vaginismus.
"Tapi layak diingat bahwa bukan cuma perempuan yg merasa cemas disaat dirinya tidak mampu mendapat orgasme. Laki-laki juga kadang khawatir bila si perempuan tak dapat orgasme itu disebabkan kesalahan & ketidakmampuan mereka," kata Silver.
"Wanita memang lah condong malu mengungkapkan hal-hal terkait jalinan ranjang. Namun mengatakannya kepada suami pula utama. Diinginkan ke-2 belah pihak sanggup lebih peka & janganlah malu-malu membicarakan fantasi sex masing-masing buat menghindari jalinan intim yg menjemukan," ujar Hellyer.
4. Sexless marriage
Tidak Sedikit pasangan bisa saja malu mengakui bahwa mereka telah sejak mulai jarang berhubungan intim. Tetapi menurut terapis kesehatan seksual, Matty Silver, dalam masa tertentu, jalinan pernikahan dgn jarangnya frekuensi bercinta benar-benar sanggup memunculkan tekanan terhadap pasangan.
Menurut Silver tak terlampaui masalah disaat keintiman masihlah terjaga walau Kamu jarang berhubungan sex. Tetapi, disaat Kamu jarang bercinta dulu interaksi bersama pasangan tak baik bahkan condong menjauh, Silver menyarankan utk langsung mencari pertolongan.
"Mulai perbaiki kehidupan seksual Kamu sebelum terlambat. Tiap-tiap orang memang lah tidak sama & ada tidak sedikit argumen kenapa pasangan mampu menjalani sexless marriage," ujar Silver.
5. Istri yg tak dapat mencapai orgasme
Silver mengemukakan, lumrah adanya kala perempuan mengeluh susah mencapai orgasme waktu bercinta. Lantaran, sekian banyak studi menunjukkan cuma 20 % perempuan yg mampu mencapai orgasme bersama penetrasi vagina. Utk mencapai orgasme, telah harusnya sesi foreplay diperpanjang & layak diliat lagi apakah ada masalah fisik terhadap perempuan, contohnya vaginismus.
"Tapi layak diingat bahwa bukan cuma perempuan yg merasa cemas disaat dirinya tidak mampu mendapat orgasme. Laki-laki juga kadang khawatir bila si perempuan tak dapat orgasme itu disebabkan kesalahan & ketidakmampuan mereka," kata Silver.
No comments:
Post a Comment