3 Mitos Oragsme Perempuan Yang Akhirnya Terbantahkan

 
Blog Kesehatan Kita,- Perbincangan seputar orgasme wanita yg dianggap tabu menciptakan tidak sedikit mitos berseliweran. Saking terlalu seringnya dibicarakan, mitos-mitos ini juga hasilnya diakui banyak orang.

Jenny Block, pakar sex sekaligus penulis buku O Wow mengemukakan ada tiga mitos besar sekitar orgasme perempuan yg hingga sekarang ini masih dipercayai. Ke-3 mitos tersebut berhubungan dgn klitoris, pusat stimulasi & rangsangan seksual bagi perempuan.

"Seks tak dirancang utk menciptakan perempuan mengalami orgasme. Maksud mutlak berhubungan sex ialah menyalurkan sperma ke dalam rahim & membuahkan keturunan. Tidak Dengan adanya perubahan, perempuan tak dapat merasakan orgasme. Tetapi hingga kini sex seperti ini tetap kita jalankan," ungkap Block, dalam tayangan HuffPost Live, dikutip dari Huffington Post, Sabtu (31/10/2015).

Dulu apa saja mitos lebih kurang orgasme wanita yg dinamakan Jenny?

1. Klitoris tidak distimulasi perempuan tetap orgasme

Ada yg yakin bahwa tidak dengan stimulasi eksternal di klitoris, perempuan terus sanggup orgasme. Anggapan ini dibantah bersama tegas oleh Jenny.

"Ini tak benar. Tiap-tiap perempuan membutuhkan stimulasi klitoris, terutama stimulasi eksternal. Aktivitas maju-mundur saja tak bakal mengenainya & tak menciptakan perempuan orgasme," ucap Jenny.

2. Perempuan susah merasakan orgasme

Waktu berhubungan intim, pria seringkali orgasme daripada perempuan. Bahkan dikatakan perempuan susah mencapai orgames. Berkaitan factor ini, Jenny kembali terhadap pembicaraan awal menyangkut klitoris.

"Jika perempuan mau merasakan orgasme yg kuat, orgasme yg memang keras, mesti ada stimulasi di klitoris. Itu intinya. Seandainya pasangan dapat menstimulasi klitorismu dgn baik tentu anda mampu orgasme," tandasnya lagi.

3. Gunakan kondom menciptakan sex tak menyenangkan

Mitos yg paling umum didengar soal pertalian sex pastinya kurang lebih pemakaian kondom. Baik laki laki ataupun perempuan yakin bahwa pemakaian kondom menciptakan jalinan terasa tidak menyenangkan.

"Sebaliknya, sex memakai kondom atau pengaman yang lain amat sangat menyenangkan. Kamu tak butuh mengkhawatirkan hal-hal mungil seperti risiko hamil atau sperma yg tercecer di kasur & lantai," ungkapnya.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

search